Berdasarkan tingkat kompleksitas
nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari
yang paling sederhana hingga yang paling komplek.
1. basis data, merupakan sekumpulan dari
bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.
2. berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman
data yang berkaitan denngan suatu objek.
3. record , merupakan sekumpulan field /
atribut / data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu.
- Fixed length record, semua field dalam record
memiliki ukuran yang tetap.
- Variabel length record, field-field dalam
record dapat memiliki ukuran berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah : end
of record marker, indikator panjang, dan tabel posisi record).
Pada perusahaan yang terbentuk secara
tradisional mengorganisasikan data mereka dalam suatu hirarki yang terdiri dari
elemen, catatan (record), dan file.
a.Elemen data (data element) adalah unit data
terkecil, tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti.
b.Satu tingkat hirarki yang lebih atas adalah catatan.
Satu catatan (record) terdiri dari sebuah elemen data yang berhubungan dengan
suatu objek atau kegiatan tertentu.
c.Semua catatan sejenis disusun menjadi satu file.
File adalah kumpulan catatan data (data record) yang berhubungan dengan
suatu objek tertentu.
Karena itu, hirarki data tradisional adalah :
a.File
b.Catatan
b.Catatan
c.Elemen data
6.2. Penyimpanan Sekunder
6.2.1. SASD (penyimpanan berurutan)
Penyimpanan berurutan (sequential) adalah media penimpanan untuk
mengisikan catatanyang diatur dalam susunan tertentu. Catatan pertama
harus diproses pertama kali, catatan ke-2 diproses pada urutan yang ke-2
dan seterusnya sampai file penuh.
6.2.2. DASD (penyimpanan akses langsung)
Penyimpanan akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan
mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa
pencarian secara urutan.
6.3. Pemrosesan Data
6.3.1. Pemrosesan Batch (Batch Processing)
Adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun
data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam
kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan
identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat
dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah
tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
6.3.2. Pemrosesan Online (Online Processing)
Adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok
data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul
merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena
setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk.
Salah satu contoh penggunaan online processing adalah transaksi online.
Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri
melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update
dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia
segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
6.3.3. Sistem Real Time (Real Time System)
Disebut juga dengan Sistem waktu nyata. Sistem yang harus menghasilkan
respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon
komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi
performansi atau kegagalan sistem. Sebuah Real time system adalah sistem
yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil
keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan.
Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan
mengontrol peralatan seperti motor, assembly line, teleskop, atau
instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer
biasanya juga membutuhkan pengendalian secara Real time.
6.4. Database
6.4.1. Era Permulaan Database
Ditandai dengan pengulangan data, ketergantungan data dan kepemilikan data yang tersebar.
6.4.2. Konsep Database
Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database ini adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
6.4.3. Struktur Database
- Database
- File
- Catatan
- Elemen Data
6.4.4. Keunggulan dan Kelemahan DBMS
- Keunggulan DBMS
1. Mengendalikan / Mengurangi Duplikasi DATA
2. Menjaga Konsistensi dan Integritas DATA
3. Memudahkan Pemerolehan INFORMASI
4. Meningkatkan Keamanan DATA
5. Penerapan STANDARISASI yang optimal
6. Menghemat BIAYA karena DATA digunakan oleh banyak USER
7. Menanggulangi KONFLIK Kebutuhan antar USER
8. Meningkatkan Responsibilitas & Kemudahan Akses bagi USER
9. Meningkatkan Produtivitas Programmer
10. Meningkatkan Pemeliharaan Melalui Independensi DATA
11. Meningkatkan KONKURENSI
12. Meningkatkan Layanan BACKUP dan RECOVERY
- Kelemahan DBMS
1. Kompleksitas yang TINGGI
2. Membutuhkan Media Penyimpanan yang BESAR
3. Membutuhkan MEMORY Komputer yang BESAR
4. Biaya & Harga DBMS yang Tinggi & Mahal
5. Membutuhkan Spesifikasi Hardware yang TINGGI / Khusus
6. Membutuhkan waktu yang LAMA untuk KONVERSI SISTEM
7. Terkadang Kinerja DBMS Low Performance
8. Resiko Kegagalan cukup TINGGI
6.5. Peranan Database dan DBMS dalam memecahkan masalah
Data Base Managemen Sistem (DBMS) memungkinkan untuk menciptakan
database dalam penyimpanan akses langsung komputer, memelihara isinya
dan menyediakan isi tersebut bagi pemakai tanpa pemrograman khusus
yang mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar