Rabu, 14 November 2012

[STORY] "5 Sahabat The Movie - Insiden Buah Apel"

Awalnya, bikin cerita kaya begini karna dapet tugas bikin animasi dari dosen olah citra (Bu Karmilasari) . Temanya "Friendship/Persahabatan"
Idenya yang membuat gue bikin ceritanya jadi kaya gini juga dari temen-temen yang lain .
Menampung semua ide-ide unik mereka dan akhirnya gue tuangkan dalam cerita fiksi ini :D
Bener-bener ga sanggup sebenernya ngerjain animasi dalam waktu 2 minggu dengan segala kebutaan tentang software pembuat animasi 2 dimensi semacem Adobe atau Macromedia (secara belum pernah mendalami juga) -____-
Meskipun kerjanya berkelompok, tapi ini bener-bener masa yang sulit bagi Kami . *plakk !
Akhirnya dari cerita inilah jadi sukses bikin animasi meskipun sampe tertatih-tatih dan justru malah diundur presentasinya (BAD DAY EVER !!) -__________-
Story ini pun saat diaplikasikan di animasinya banyak yang di potong, diubah sana sini. Banyak deh .
Karna keadaannya ga memungkinkan T___T
Tapi ini pure story yang pertama kali dibikin untuk animasinya :'D
Kali ini gue posting dulu storynya . Bertahap sampe nanti terakhir animasi dari kelompok Kita pun akan gue upload :D (y) (comming soon ~ ciaaa . XD)

***

Theme        : Friendship
Title          : “5 Sahabat The Movie – Insiden Buah Apel”
Cast          : Fitri, Debby, Yosua, Lia, Resti



Sabtu pagi yang cerah ..
November 2001 ..
Di sebuah taman yang unyu-unyu ..
Ada 5 sahabat yang sedang bermain dengan riang dan unyu-unyu pula. Mereka adalah grup vokal yang terkenal pada masanya .. *lohh ?? ------///------
Mereka adalah ..

       Yosua                         Debby                         Resti                          Fitri                           Lia


Fitri dan Debby suka sekali bermain permainan kartu (judi . XD) di gubuk (saung maksudnya) di bawah pohon apel. Yosua sangat suka memanjat dan bergelayutan diatas pohon (entah apa tujuannya). Sedangkan Lia dan Resti sangat suka bermain ayunan di sebelah pohon yang sering di panjat oleh Yosua. Dimana ayunan tersebut sudah hampir lapuk dinaiki oleh mereka berdua.
Setiap hari libur mereka selalu bermain bersama-sama di taman itu. Bermain tanpa dosa .. berguling-guling diatas rumput yang unyu-unyu.
Hingga pada suatu ketika, terjadi insiden yang membuat persahabatan mereka menjadi retak. Masalah sepele memang, tapi percaya atau tidak itu benar-benar membuat mereka menjadi jauh. Sangaaat jauh, lebih dari jalan kaki dari kampus E ke kampus H buat Ilab .____.
***
Di suatu pagi, mereka bermain seperti biasanya di taman unyu-unyu itu.
Fitri dan Debby membawa mainan baru yang sedang ‘in’ di kalangan anak-anak waktu itu, I-Pad. Eeeeh kebagusan buat tahun 2001. Maksudnya adalah Tamagotchi. Lia dan Resti masih dengan ayunan lapuknya, bermain dengan unyu-unyu-nya disana. Dan Yosua ? ya ! Yosua sedang sibuk memanjat pohon apel disana. Rupanya, Yosua sedang memetik buah apel yang berada disekitarnya. Tidak terlalu banyak memang, tapi Yosua berencana untuk membagikan kepada sahabat-sahabatnya.
Saking senangnya, Yosua turun membawa apel-apel itu tanpa menghitungnya terlebih dahulu. Yosua menggigit buah apel yang manis tersebut, memberikan buah apel lainnya kepada Fitri dan Debby yang pada saat itu sedang bermain Tamagotchi di pinggir kolam. Tetapi Yosua ingat sesuatu, sahabatnya yang lain belum kebagian apel yang dipetiknya. Hanya ada 4 buah apel, sedangkan mereka ada 5. Yosua kembali memanjat pohon apel tersebut, tetapi apel-apel lain terlalu tinggi untuk dijangkau. Yosua yang pada saat itu embul dan unyu-unyu pun tidak bisa menjangkaunya.
Mereka semua berkumpul dibawah pohon apel yang rindang itu, hingga akhirnya Yosua berkata “wahai sahabat-sahabatku sekalian, aku hanya ada sisa 1 buah apel sedangkan Lia dan Resti belum kebagian. Apa yang harus kita lakukan ?”. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Lia dan Resti pun hanya diam seribu bahasa *ciaaaa*. Satu-satunya cara agar mereka semua bisa sama-sama memakannya adalah dengan berbagi. Ya, BERBAGI. Seharusnya itulah yang mereka lakukan, tetapi ..
Fitri yang sedang asyik bermain Tamagotchinya bersama Debby, lalu bilang “aku ngga mau berbagi, ini apel punya aku. Yosua yang kasih, jadi aku ngga mau berbagi dengan siapapun !” Debby pun berkata “betul betul betul !” *wkwkwk*. Yosua semakin bingung, Dia sudah tidak punya apel lagi karena punyanya sudah Ia makan sendiri *curang*. Akhirnya Yosua memberikan apel terakhir kepada Lia. Resti pundung. Dia hanya diam, lalu pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya. Pergi ke negeri sebrang yang jauuuh *lebih jauh dari CIBINONG* sambil berbicara dalam hatinya “gimana bisa orang yang mengaku ‘sahabat’ tidak mau berbagi dengan sahabatnya sendiri”. Ia lalu pulang sambil menangis.
***
1 hari berlalu, 1 minggu, 1 bulan ..
Taman yang unyu-unyu itu terlihat sepi, bahkan saat hari libur. Mereka sudah tidak pernah bermain bersama-sama lagi semenjak insiden “Apel Berdarah” tersebut *wkwkwk*. Bahkan jika saling bertemu satu sama lain baik di sekolah maupun dimana saja, mereka tidak pernah saling menyapa. Jangankan untuk sekedar menyapa, melihatpun tidak.
1 tahun berlalu ..
Tidak ada perubahan diantara sikap mereka. Mereka sibuk dengan teman-teman mereka yang lain, melupakan kenangan-kenangan yang telah mereka ukir bersama-sama di taman itu. Tidak ada satupun dari mereka yang mengunjungi taman itu lagi. Sampai pada akhirnya, salah satu dari mereka, Lia melewati taman unyu-unyu itu. Taman tempat mereka bermain bersama “dahulu”.
Entah apa yang mendorongnya untuk masuk ke taman itu. Lia melihat sekeliling dan bergumam “masih sama seperti dulu, hanya saja tidak ada ‘mereka’ disini”. Ya ! keadaan taman itu masih sama, tidak ada gerakan perubahan *nasdem*. Ayunannya yang lapuk, pohon apelnya yang rindang dan banyak semutnya, kolamnya yang kadang terdengar riakan air tetapi mulai kotor karna dedaunan yang jatuh dari pohon apel ..
Setelah lumayan lama melihat sekeliling taman, Lia mendekati ayunan yang dahulu sering Ia naiki dengan Resti, Lia mengingat semua kenangan manis mereka disana. Lia merindukan sahabat-sahabatnya. Ketika Lia sedang duduk di ayunan, ada yang melemparnya dengan bongkahan apel yang lumayan membuat benjol di kepala -___-a . Ternyata itu Yosua yang berada diatas pohon apel, beberapa waktu sebelum Lia lewat taman itu.
Mereka bedua mengobrol dengan canggung. “lagi ngapain disini ?”, kata Yosua. “ngga ngapa-ngapain, cuma kebetulan lewat aja. Kamu sendiri ngapain disini ?”, tanya Lia. “biasaaa, gelayutan. Hahaha”, kata Yosua mencairkan suasana. Mereka pun tertawa dan mulai membicarakan soal sahabat-sahabatnya.
***
Tidak beberapa lama Yosua dan Lia mengobrol tentang kenangan-kenangan mereka di taman itu, seperti memiliki ikatan yang kuat, satu per satu sahabat lainnya pun datang. Mereka merindukan sahabat-sahabatnya. Suasana masih terasa sangat canggung. Sejenak, mereka larut dalam pikirannya masing-masing. Mungkin mereka sedang mengingat-ingat kembali kenangan apa yang telah mereka ukir di taman itu.
Yosua kembali angkat barbel, bicara deng. “hmm .. maaf soal apel yang waktu itu, aku akan berusaha untuk adil dan ngga ceroboh lagi :)”. “maaf karena aku lebih mementingkan diriku sendiri, kali ini aku akan berusaha untuk berbagi sama orang lain :)”, kata Fitri. “aku juga minta maaf, seharusnya aku bisa lebih peka lagi kepada sahabat-sahabatku :(”, tambah Debby. “maafkan aku karena terlalu egois untuk menerima apel itu, seharusnya aku bisa mengambil sikap waktu itu :(”, ucap Lia. “maafkan aku juga sahabat-sahabatku, seharusnya aku ngga pergi waktu itu. Aku terlalu sensitif menganggap kalian ngga peduli sama aku. Sekarang aku percaya, kalian benar-benar sosok sahabat yang baik :)
Beberapa saat kemudian, mereka saling berpandangan. Mereka saling menggenggam tangan sahabat-sahabatnya juga merangkulnya seperti saudara. Melupakan semua kejadian yang membuat persahabatan mereka nyaris hancur.
***
Itulah mereka, dengan segala kekurangan dan kelebihan mereka. Dengan segala keegoisan dalam diri mereka.
Dengan kepercayaan, mereka bisa menjadi SATU. Merubah ‘Aku’ menjadi ‘Kami’. Merubah ‘Dia’ menjadi ‘Kalian’. Merubah ‘Sendiri’ menjadi ‘Bersama’ JJJ.
“Aku, Kamu, Kita .. adalah genggaman yang saling menguatkan”

 -R.W.L-
(Quote By : Unnamed from You Tube)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Labels

2ne1 (1) akademik (1) akuntansi (4) alat transportasi (1) animasi (2) animation (2) ararkula (1) asutubun (1) bagan divisional (1) bagan fungsional (1) bantuan langsung sementara masyarakat (1) batu goyang (1) best friend (2) bff (1) birthday (1) birthday party (1) blackforest (1) blackjack (1) blsm (2) brian mcknight (2) cake (1) CI (1) cobit (4) code igniter (1) conrol activities (1) control environment (1) Corat Coret (1) coso (4) cover (1) data flow diagram (1) dfd (1) dukun (1) eksistensi (1) enu (1) flowchart (4) foto (3) framework (1) friendship (1) globalisasi (2) gunadarma (19) ham (1) hambatan aktif (1) hambatan pasif (1) indonesia (3) informasi (4) information and communication (1) input (1) internal control (4) ipersonic (1) ipk (1) jakarta (1) karaweira (1) kebun raya bogor (1) kepemimpinan (1) kepribadian (1) kerentanan sistem (1) ketahanan nasional (1) kewarganegaraan (8) kisar (1) korea (3) kota tua (1) kpop (2) kuliah (2) kursus (1) larat (1) lepkom (1) lirik lagu (2) lonely (1) lyric (2) m-banking (1) manajemen (1) manajemen umum (3) marry your daughter (2) monitoring (1) muammar khadafi (1) nasi goreng (1) nilai (1) organisasi (2) OS (1) output (1) paranormal (1) pengendalian internal (4) perangkat lunak (1) persahabatan (1) personality (1) peta indonesia (1) peta maluku (1) project (1) proses (1) pulau (1) realis terpercaya (1) resep (1) risk assessment (1) secret garden (1) semester (1) siklus keuangan (1) siklus pendapatan (1) siklus pengeluaran (1) siklus produksi (1) simbol (2) sistem (5) sistem informasi akuntansi (7) sistem operasi (1) softskill (31) song (1) stasiun (1) studentsite (1) supranatural (1) tam (1) tata kerja (1) technology acceptance model (1) terapan komputer perbankan (1) test (1) tifico (1) tiramisu (1) tugas (14) video (1) wetar (1) wisata (1)

Recent Comments


RWL - yokoisvip Copyright © 2012 This template design by Whiteixora Sugarplum | All Images And Content Belongs to WHSC